RSS
Facebook
Twitter

Sabtu, 04 Oktober 2014

E-Government

Definisi dari E-Government
Adalah Layanan dan pengiriman informasi elektronik yang diberikan pemerintah 24 jem sehari, 7 hari seminggu –Norris D.F., Fletcher

Mengenai E-Readness
Conectivity
Apakah jaringansudah tersedia secara luas dan dengan harga yang terjangkau?
Information Security
Apakah jaringan dan tempat penyimpanan data sudah isa dipastikan aman?
Human Capital
Apakah sumber daya manusianya sudah mampu mengaplikasikan E-Governmnet

Tahapan-tahapan yang perlu dilakukan dalam E-Government
1.      Implementasi: memperkanalkan kemunculannya pada masyarakat
2.      Pengembangan: situs pemerintahan bertambah, informasi menjadi semakin dinamis
3.      Interaktif: user bisa mengunduh form, berkomunikasi melalui email maupun real-time chat
4.      Transaksional: user bisa membayar layanan secara online
5.      Full-electrinic: e-government sudah terintegrasi di seluruh sektor pemerintahan

Prisip-prinsip E-Government
1.      Membangun layanan terhadap masyarakat
2.      Membuat pemerintah dan layanan-layanannya lebih mudah untuk diakses oleh masyarakat
3.      Memberikan solusi terhadap isu-isu sosial
4.      Menyediakan informasi-informasi yang bermanfaat bagi masyarakat
5.      Penggunan sumber daya pemerintah secara efektif dan efisien
  
Tujuan dari implementasi E-Government
1.      Meningkatkan mutu layanan publik melalui pemanfaatan teknologi IT dalam proses penyelenggaraan pemerintahan
2.      Terbentuknya pemerintahan yang bersih, transparan, dan mampu menjawab tuntutan perusahaan secara efektif
3.      Perbaikan organisasi, sistem manajemen, dan proses kerja kepemerintahan

Sasaran-sasaran Pembangunan E-Government
1.      Pembentukan jaringan informasi dan transaksi pelayanan publik yang berkualitas dan terjangkau
2.      Pembentukan hubungan interaktif dengan dunia usaha untuk meningkatkan dan memperkuat kemampuan perekonomian menghadapi perubahan dan persaingan perdagangan internasional
3.      Pembentukan mekanisme kominikasi antar lembaga pemerintah serta pentyediaan fasiitas bagi partisipasi masyarakat dalam proses kepemerintahan
4.      Pembentukan sistem me=anajemen dan proses kerja yang transparan dan efisien serta memperlancar transaksi dan layanan antar lembaga pemerintah

Langkah dalamGovernment  menuju E-Government
Pada awalnya pemerintah dalam menyelenggarakan pemerintahan secara MANUAL. Lalu terjadilah TRANSFORMASI ke penyelenggaraan pemerintah Berbasis ICT. Dalam transformasi terjadi perubahan budaya kerja, perubahan proses kerja, SOP dan kebijakan politik, peraturan perundangan, serta leadership. Kemudian setelah itu pemanfaatan ICT yakni berupa penggunaan internet, penggunaan infrastruktur telematika, penggunaan sistem aplikasi, electrinic data interchange, dan electronic data documentation.

Kerangka arsitektur E-Government
Salah satu kunci E-Government adalah pemanfaatan ICT. Ini artinya bahwa akan ada unsur-unsur seperti sistem aplikasi, sistem infrastruktur, jaringan telematika, transaksi dan pertukaran data elektronik, dan sistem dokumentasi elektronik

Kelompok sistem
1.      Kelompok sistem aplikasi e-Government yang terorientasi fungsinya melayani kebutuhan dan kepentingan masyarakat (G2C: Government To Citizen)
2.      Kelompok sistem aplikasi e-Government yang orientasi fungsinya melayani kebutuhan dan kepentingan kalangan bisnis (G2B: Government To Business)
3.      Kelompok sistem aplikasi e-Government yag orientasi fungsinya melayani kebutuhan internal lembaga kepemerintahan dan daerah (G2G: Government To Government)

Hambatan-hambatan e-Government
1.      Kultur berbagi belum ada
Kultur berbagi (sharing) informasi dan mempermudah urusan belum terbiasa di kalangan masyarakat Indonesia. Banyak oknum yang menggunakan kesempatan dengan mempersulit mendapatkan informasi ini
2.      Kultur mendokumentasi belum lazim
Salah satu kesulitan besar yang kita hadapi adalah kebiasaan kurangnya mendokumentasikan (apa saja). Padahal kemampuan mendokumentasikan ini menjadi bagian dari ISO 9000 dan juga menjadi standar dari software
3.      Kurangnya SDM handal
Teknologi informasi merukan sebuah bidang baru. Pemerintah umumnya jarang yang memiliki SDM handal dibidang teknologi informasi. SDm yang handal ini biasanya ada di lingkungan bisns/industri. Kekurangan SDM ini menjadi penghambat implementasi dari e-Government
4.      Infrastruktur yang mahal dan belum memadai
Infrastruktur telekomunikasi Indonesia masih belum tersebar secara merata. Di berbagai daerah di Indonesia masih belum tersedia saluran telepon, atau bahkan aliran listrik.
5.      Tempat akses yang terbatas

Permasalahan-permasalahan E-Governmentdi Indonesia
1.      Knowledge level: hanya beberapa pejabat yang mengerti apa itu e-Government
2.      Organizational level: adanya sitem sentralisasi pemerintahan membuat tidak bisa mendelegasika kekuasaan untuk pengambilan keputusan
3.      Financial level: terbatasnya  dana untuk pengmbangan e-Government
4.      Legal level: infarstruktur hukum untuk mendukung e-Government belum sepenuhnya diterapkan
5.      Management level: biasanya tidak dikelola dengan baik
6.      Technical level: keterbatasan sarana dan prasarana dan akses terhadap e-Government
7.      Clutural level: masih ada hambatan kecepatan perkembangan anatar ICT dan perubahan kebudayan  

Business To Business (B2B)

  Definisi
Merupakan sistem komunikasi bisnis antar pelaku bisnis atau transaksi elektronik antar perusahaan yang dilakukan secara rutin dan dalam kapasitas produk yang besar.

  Konsep dalam B2B
Transaksi bisnis dijalankan melalui internet, extranet, intranet, atau jaringan sistem perusahaan, juga dikenal sebagai e-B2B (electronic B2B)


  Karakteristik B2B
1.      Trading Partner : Pertukaran informasi hanya berlangsung diantara mereka dan karena sudah mengenal, maka pertukaran dilakukan atas dasar kebutuhan dan kepercayaan.
2.      Pertukaran data dilakukan secara berulang dan berskala dengan format data yang telah disepakati.  Jadi service yang dipergunakan antar kedua sistem tersebut sama dan menggunakan standar yang sama pula.
3.      Salah satu pelaku tidak harus menunggu partner mereka lainnya untuk mengirimkan data.
4.      Model yang umum digunakan adalah peer to peer, dimana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis. 
B2B Exchange
Gagasan dasar dari B2B Exchange adalah membuat lebih mudah suatu perusahaan untuk temukan barang-barag yang kereka perlukan, bertansaksi secara lengkap, dan untuk menyimpan uang sampai ada barang-barang yang diperjual belikan dengan skala besar.

  Klasifikasi B2B Exchange
1.      Systematic Sourcing
Pembelian dilaksanakan dalam jangka panjang hubungan antar supplier dan pembeli
2.      Spot Sourcing
Pembelian tidak direncanakan, dibuat seperti kebutuhan
3.      Vertical Exchange
Suatu pertukaran yang anggotanya adalah di dalam (satu/orang) industri atau idustri segmen
4.      Horizontal Exchange
Suatu pertukaran yang menangani material menukar tambah beberapa industri berbeda

Aktifitas yang dilakukan dalam B2B
1.      Market  Intelligence
Mengumpulkan informasi lengkap mengenai produk yang akan dibeli atau jasa yang akan digunakan
Mulai dari spesifikasi, servis, kualitas, dan kuantitasnya
2.      Prepurchasing
Menyiapkan prpopsal pembelian (RFP: Request for Proposal)
Mencari tahu permintaan kuantitas (RFQ: Request for Quotation)
Menyediakan spesifikasi
 Negosiasi
3.      Purchasing
Menyiapkan pemesanan (Ordering)
Persetujuan pengiriman (Deliveries)
Persetujuan pemesanan (Acknowledgement)
4.      Shipping & Penerimaan barang
Menginformasikan jadwal pengiriman barang
Mendapatkan faktur penerimaan barang
5.      Pembayaran
Pembayaran dilakukan melalui bank atau secara online

B2B Marketplace
1.      One to Many
Pasar yang dikelola oleh suatu perusahaan (supplier) yang menyediakan mulai dari katalog penawaran produk dan harganya
2.      Many to One
Pasar yang dikelola oleh banyak perusahaan untuk mendapatkan satu pembeli dengan cara tender
3.      Some to Many
Gabunagn dari beberapa perusahaan sejenis yang menggabungkan produk-produk mereka untuk ditawarkan ke banyak pembeli
4.      Many to Some
Perusahaan yang menggabungkan katalog pembelian mereka untuk menarik perusahaan supplier untuk mendapatkan harga yang lebih murah
5.      Many to Many
Pasar yang dikelola olh banyak perusahaan (supplier) dan banyak perusahaan pembeli yang memungkinkan untuk terjadinya proses lelangyang dinamis

 Contoh Web B2B
1.      Pure Play (B2B)
Electronic Market: iMark.com
Web malls: www.mallpark.com
2.      Click and Mortal (Partial B2B)
SUPPLIER’S Web: covist.com
Promotion: sap.com
Logistic: ec.ups.com
After Sales: cisco.com

  • Blogroll

  • About