Definisi dari E-Government
Adalah Layanan dan pengiriman
informasi elektronik yang diberikan pemerintah 24 jem sehari, 7 hari seminggu –Norris D.F., Fletcher
Mengenai E-Readness
Conectivity
Apakah
jaringansudah tersedia secara luas dan dengan harga yang terjangkau?
Information Security
Apakah
jaringan dan tempat penyimpanan data sudah isa dipastikan aman?
Human Capital
Apakah sumber
daya manusianya sudah mampu mengaplikasikan E-Governmnet
Tahapan-tahapan yang perlu dilakukan
dalam E-Government
1. Implementasi: memperkanalkan
kemunculannya pada masyarakat
2. Pengembangan: situs pemerintahan
bertambah, informasi menjadi semakin dinamis
3. Interaktif: user bisa mengunduh form,
berkomunikasi melalui email maupun real-time chat
4. Transaksional: user bisa membayar
layanan secara online
5. Full-electrinic: e-government sudah
terintegrasi di seluruh sektor pemerintahan
Prisip-prinsip E-Government
1. Membangun layanan terhadap masyarakat
2. Membuat pemerintah dan
layanan-layanannya lebih mudah untuk diakses oleh masyarakat
3. Memberikan solusi terhadap isu-isu
sosial
4. Menyediakan informasi-informasi yang
bermanfaat bagi masyarakat
5. Penggunan sumber daya pemerintah
secara efektif dan efisien
Tujuan dari implementasi E-Government
1. Meningkatkan mutu layanan publik
melalui pemanfaatan teknologi IT dalam proses penyelenggaraan pemerintahan
2. Terbentuknya pemerintahan yang
bersih, transparan, dan mampu menjawab tuntutan perusahaan secara efektif
3. Perbaikan organisasi, sistem
manajemen, dan proses kerja kepemerintahan
Sasaran-sasaran Pembangunan
E-Government
1. Pembentukan jaringan informasi dan
transaksi pelayanan publik yang berkualitas dan terjangkau
2. Pembentukan hubungan interaktif
dengan dunia usaha untuk meningkatkan dan memperkuat kemampuan perekonomian
menghadapi perubahan dan persaingan perdagangan internasional
3. Pembentukan mekanisme kominikasi
antar lembaga pemerintah serta pentyediaan fasiitas bagi partisipasi masyarakat
dalam proses kepemerintahan
4. Pembentukan sistem me=anajemen dan
proses kerja yang transparan dan efisien serta memperlancar transaksi dan
layanan antar lembaga pemerintah
Langkah dalamGovernment menuju E-Government
Pada awalnya pemerintah dalam
menyelenggarakan pemerintahan secara MANUAL. Lalu terjadilah TRANSFORMASI ke
penyelenggaraan pemerintah Berbasis ICT. Dalam transformasi terjadi perubahan
budaya kerja, perubahan proses kerja, SOP dan kebijakan politik, peraturan
perundangan, serta leadership. Kemudian setelah itu pemanfaatan ICT yakni
berupa penggunaan internet, penggunaan infrastruktur telematika, penggunaan
sistem aplikasi, electrinic data interchange, dan electronic data
documentation.
Kerangka arsitektur E-Government
Salah satu kunci E-Government adalah
pemanfaatan ICT. Ini artinya bahwa akan ada unsur-unsur seperti sistem
aplikasi, sistem infrastruktur, jaringan telematika, transaksi dan pertukaran
data elektronik, dan sistem dokumentasi elektronik
Kelompok sistem
1. Kelompok sistem aplikasi e-Government
yang terorientasi fungsinya melayani kebutuhan dan kepentingan masyarakat (G2C:
Government To Citizen)
2. Kelompok sistem aplikasi e-Government
yang orientasi fungsinya melayani kebutuhan dan kepentingan kalangan bisnis (G2B:
Government To Business)
3. Kelompok sistem aplikasi e-Government
yag orientasi fungsinya melayani kebutuhan internal lembaga kepemerintahan dan
daerah (G2G: Government To Government)
Hambatan-hambatan e-Government
1. Kultur berbagi belum ada
Kultur berbagi (sharing) informasi
dan mempermudah urusan belum terbiasa di kalangan masyarakat Indonesia. Banyak
oknum yang menggunakan kesempatan dengan mempersulit mendapatkan informasi ini
2. Kultur mendokumentasi belum lazim
Salah satu kesulitan besar yang kita
hadapi adalah kebiasaan kurangnya mendokumentasikan (apa saja). Padahal
kemampuan mendokumentasikan ini menjadi bagian dari ISO 9000 dan juga menjadi
standar dari software
3. Kurangnya SDM handal
Teknologi informasi merukan sebuah
bidang baru. Pemerintah umumnya jarang yang memiliki SDM handal dibidang
teknologi informasi. SDm yang handal ini biasanya ada di lingkungan
bisns/industri. Kekurangan SDM ini menjadi penghambat implementasi dari
e-Government
4. Infrastruktur yang mahal dan belum
memadai
Infrastruktur telekomunikasi
Indonesia masih belum tersebar secara merata. Di berbagai daerah di Indonesia
masih belum tersedia saluran telepon, atau bahkan aliran listrik.
5. Tempat akses yang terbatas
Permasalahan-permasalahan
E-Governmentdi Indonesia
1. Knowledge level: hanya beberapa
pejabat yang mengerti apa itu e-Government
2. Organizational level: adanya sitem
sentralisasi pemerintahan membuat tidak bisa mendelegasika kekuasaan untuk
pengambilan keputusan
3. Financial level: terbatasnya dana untuk pengmbangan e-Government
4. Legal level: infarstruktur hukum
untuk mendukung e-Government belum sepenuhnya diterapkan
5. Management level: biasanya tidak
dikelola dengan baik
6. Technical level: keterbatasan sarana
dan prasarana dan akses terhadap e-Government
7. Clutural level: masih ada hambatan
kecepatan perkembangan anatar ICT dan perubahan kebudayan
0 komentar:
Posting Komentar