RSS
Facebook
Twitter

Selasa, 25 November 2014

Perencanaan dan Pengembangan E-Business

Perencanaan 
Membangun sistem e-Business bukan hanya mengkomputerisasi SI bisnis yang kemudian dihubungkan ke Internet. Jika pemahaman itu yang menjadi landasan dalam membangun sistem e-Business, maka niscaya sistem itu sulit untuk bertahan.
1.   Adanya keinginan yang kuat dan konsisten untuk membangun hubungan langsung dengan
      konsumen.  
2.   Pembangunan Jaringan Komunitas
3.   Perluasan pasar
     4.   Masuk era persaingan global
Yang dibutuhkan dalam  Pembentukkan Sistem E-Busines:
1.       Mendayagunakan komputer personal, jaringan komputer dan Internet seoptimal mungkin.
2.       Membangun halaman web untuk jalinan komunikasi antara perusahaan dengan konsumen secara efektif dan fleksibel.
3.       Membangun SI e-Business yang efektif.

Tahapan tahapan dalam pengembangan dan pembangunan E-Business
Tahap Perencanaan
1.       Memahami permasalahan yang muncul dan mendefinisikan secara rinci.
2.       Merumuskan kasus-kasus bisnis yang ingin di selesaikan.
3.       Mengestimasikan total investasi yang akan disediakan.
4.       Rencana aksi yang konkrit.

Tahap Analisis
Enam dimensi kelayakan (Mc.Leod):
1.       Kelayakan teknis
2.       Pengembalian ekonomis
3.       Pengembalian non-ekonomis
4.       Hukum dan etika
5.       Operasional
6.       Jadwal
Faktor lain :
1.       Kelayakan oraganisasi
2.       Memilih kelompok bisnis
3.       Kemungkinan permodalan
4.       Tingkat kompetisi produk
5.       Likungan operasional sistem
6.       Sistem harga.
Pada tahap ini harus dilakukan seobyektif, jika ditemukan indikasi ketidaklayakan, cari sebabnya, apa dapat diatasi atau tidak ? jika bisa segera susun langkah konkritnya.

Tahap perancangan
·           Merupakan fase pemahaman kriteria kebutuhan sistem
·           Lebih menuju sistem yang stabil dan flexibel
·           Selain memperhatikan rekomendasi kelayakan, perlu memperhatikan :             
       1.   Kebutuhan perusahaan             
       2. Kebutuhan operator
       3. Kebutuhan pemak
       4. Kebutuhan teknis

Tahap Pemaparan
·           Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengimplementasikan rancangan yang telah disusun sebelumnya agar dapat diwujudnyatakan
·           Implementasi untuk prosedur di dalam teknologi komputer akan menggunakan bahasa komputer
·           Sementara itu, untuk proses yang terdapat di luar sistem komputer, disusunlah sebuah konvensi atau perjanjian atau tata tertib, agar setiap orang yang terlibat dapat mengikuti alur yang telah ditetapkan
·           Untuk merealisasikan sistem pada tahap pemaparan ini, ditempuh beberapa metode, antara lain, penggunaan paket aplikasi, pengembangan oleh staf sendiri (insourcing), dan pengembangnan yang dilakukan dengan kerjasama dari pihak luar seperti konsultan atau software house (outsourcing)

Tahap Evaluasi
·           Fase uji coba sistem
·           Guna memastikan :
       1.       Sistem sudah berjalan benar.
       2.       Sesuai karakteristik yang ditetapkan.
       3.       Tidak terjadi kesalahan, bahkan sampai penelusuran dan keterlibatan data.

Tahap Penggunaan dan Pemeliharaan
Pada tahap ini, sistem yang telah diuji coba dan dinyatakan lolos dapat mulai digunakan untuk mengenal proses e-Business yang sesungguhnya.
Pemeliharaan sistem secara rutin dapat meliputi penataan ulang database, membackup, dan scaning virus. Sementara itu, pemeliharaa juga termasuk melakukan penyesuaian-penyesuaian untuk menjaga kemuktahiran sistem, atau pembetulan atas kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dan belum diketahui sebelumnya. 


Strategi dan Implementasi E-Business

Strategi E – Business

Dalam Strategi bisnis terdapat pula beberapa tingkatan, tingkatan strategi bisnis tersebut adalah
1.      Tingkat Korporasi; strategi perusahaan yang memiliki saham (ownership) beberapa perusahaan lain.
2.      Tingkat Bisnis Multi Divisi; merupakan strategi yang terjadi pada tingkat divisi atau unit bisnis dan merupakan strategi yang menekankan pada perbaikan posisi bersaing produk atau jasa pada spesifik industri atau segmen pasar tertentu.
3.      Tingkat Fungsional; optimalisasi produktivitas sumber daya dalam memberikannilai (value) terbaik untuk kebutuhan pelanggan(customers)
4.      Tingkat Operasional; merupakan strategi yang menjalankan implementasi dari operasional-operasional perusahaan

Alasan diperlukannya keselarasan antara strategi bisnis dengan strategi e-business pada suatu perusahaan.dan berikan contoh keterkaitan antara strategi bisnis dengan strategi e-business: Karena strategi e-business dan strategi bisnis memiliki keterkaitan yaitu strategi e-business merupakan implementasi strategi bisnis yang dalam proses bisnisnya lebih mengutamakan penggunaan IT.
1.       Cost leadership strategy : memposisikan biaya produk dan jasa yang lebih rendah namun kualitas standar tetap dipertahankan dalam industri tersebut. Upaya penghematan dan penekanan biaya di berbagai sektor menjadi pilihan yang tidak dapat ditawar lagi guna menentukan harga terbaik untuk konsumen. Dalam strategi e-bussiness Penggunaan IT sangat bermanfaat untuk mengurangi biaya dari proses bisnis.
2.       Differentiation strategy : menjadi unik dalam industri ,seperti penyediaan produk-produk yang unik dengan tetap menjaga kualitas yang tinggi dengan harga kompetitif. Dalam srtategi e-business IT digunakan untuk mengurangi keunggulan dari pesaing dan dapat memantau harga produk kita tetap kompetiif dengan harga produk pesaing bisnis
3.       Innovation strategy : membangun atau membuat produk dan layanan dengan karakteristik baru dan mengembangkan jaringan penjualan. Dalam staregi e-business IT digunakan untuk membantu menciptakan priduk dan jenis layanan-layanan baru ,mengubah proses bisnis, dan juga menciptakan pasar baru.
4.       Growth strategy :peningkatan pangsa pasar. Dalam staregi e-business IT dapat digunakan untuk mengelola ekspansi bisnis regional dan global.
5.       Alliance strategy : membangun kerjasama dengan rekan bisnis dan melakuka sinergi dari kompetisi bisnis yang ditekuni oleh masing-masing. Dalam strategi e-business IT dapat digunakan untuk memperluas dan mendukung strategi relasi bisnis.
6.       Customer oriented strategy : sebuah upaya yang dilakukan untuk membuat konsumen nyaman dan senang. Dalam strategi e-business IT sangat bermanfaat dalam penerepan strategi ini semisal dengan membentuk layanan konsumen melalui situs resmi atau pun e-mail.
7.       Internal efficiency strategy : peningkatan cara atau metode untuk menciptakan kepuasan karyawan,peningkatan kualitas,produktivitas dan pengambilan keputusan. Dalam strategi e-business IT digunakan untuk mendukung strategi ini untuk dapat lebih efisien dengan peningkatan layanan informasi karyawan,produk dan penggunaan software atau aplikasi yang membantu

Pengimplementasian E - Business

Perusahaan yang baru memasuki era e-business akan mengalami beberapaperubahan dalam rangka menyesuaikan diri dengan sistem bisnis yang baru. Berikut iniadalah sebagian dari perubahan-perubahan tersebut:
1.      Pemasaran yang lebih luas dengan tingkat kompetisi yang lebih tinggi.
2.      Pertumbuhan dan perkembangan industri dan perusahaan sangat bergantung padainformasi dan pengetahuan
3.      Produktivitas lebih diutamakan dibandingkan kehadiran di tempat kerja.
4.      Produk terbaru dapat dijumpai dalam komunitas e-business, namun usia produkmenjadi singkat.
5.      Struktur organisasi terdistribusi secara merata untuk mencapai fleksibilitas danmenekan biaya, kerja tim lebih ditekankan untuk dapat memberi respon ataumemberuikan inovasi baru kepada perusahaan.

Penerapan sistem e-business ini memberikan sejumlah manfaat, baik bagiperusahaan atau pebisnis perseorangan, konsumen, maupu masyarakat pada umumnya.Manfaat yang dapat diperleh perusahaan atau pebisnis perorangan yaitu:
1.      Menyelesaikan permasalahan kapling (lokasi), tenaga kerja, gudang, perijinan, dankeamanan.
2.      Memperpendek jarak antara perusahaan dengan konsumen.
3.      Peningkatan market exposure (pangsa pasar).
4.      Jangkauan mitra kerja menjadi semakin luas.
5.      Biaya terkendali.
6.      Efisien.
7.      Cash flow terjamin.
8.      Meningkatkan citra perusahaan.
9.      Meningkatkan pelayanan kepada konsumen.
10.  Meningkatkan produktivitas.
11.  Mempermudah akses informasi.
12.  Mengurangi biaya transportasi.
13.  Meningkatkan fleksibilitas.

Sedangkan konsumen yang menggunakan sistem e-business akan memperolehmanfaat sebagai berikut:
1.      Memperoleh informasi dan dapat berinteraksi secara efektif 
2.      Biaya terkendali
3.      Keamanan secara fisik
4.      Harga produk cukup murah
5.      Memperoleh fleksibilitas dalam melakukan transaksi

Masyarakat pada umumnya juga akan memperoleh manfaat dari adanyapelaksanaan sistem e-business, yaitu terciptanya peluang kerja baru dan terciptanyapersaingan yang kompetitif antar perusahaan sehingga masyarakat akan disuguhidengan produk-produk yberkualitas dengan harga yang kompetitif.Meskipun demikian, penerapan sistem e-business ini masih memiliki sejumlahkelemahan, antara lain:
1.      Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkapsemua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapatmengakibatkan kerugian yang besar bagi korban.
2.      Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifatkesalahan non-teknis seperti aliran listrik yang tiba-tiba padam atau jaringan yangtidak berfungsi.
3.      Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktorseperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusahamenjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
4.      Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalnya pembobolansebuah sistem perbankan, kemudian memindahkan sejumlah rekening orang lain kerekeningnya sendiri.
5.      Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengansengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, dan kesalahan faktormanusia atau kesalahan sistem elektronik.

Dalam proses pengimplementasian sistem e-businss di Indonesia, masihterdapat beberapa hambatan, di antaranya adalah:
1.      Belum terbentukna high trust society 
2.      Pada umumnya harga produk tidak bisa ditawar, tidak seperti pada pasar tradisinal
3.      Adanya tindak kejahatan penyalahgunaan kartu kredit
4.      Perbedaan platform antar perusahaan
5.      Ketaatan mengenai etika dan moralitas yang masih kurang

Berikut ini adalah sejumlah faktor yang pada umumnya menyebabkan kegagalan e-business:
1.      Tidak ada komitmen yang utuh dari manajemen puncak
2.      Penerapan e-business tidak diikuti proses change management 
3.      Tidak profesionalnya vendor teknologi informasi yang menjadi mitra bisnis4.
4.      Buruknya infrastruktur komunikasi
5.      Tidak selarasnya strategi TI dengan strategi perusahaan
6.      Adanya masalah keamanan dalam bertransaksi
7.      Kurangnya dukungan finansial
8.      Belum adanya peraturan yang mendukung dan melindungi pihak-pihak yangbertransaksi (cyberlaw )
9.      Menggunakan target jangka pendek sebagai pijakan investasi e-business

Minggu, 02 November 2014


Laporan
“Rancangan Perencanaan E-Business UKM Barokah”









Disusun Oleh:
AHMAD GUNAWAN
13.0101.0065





FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2014




BAB I. PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Dunia bisnis sekarang ini terus mengalami perubahan dan persaingan yang sangat ketat. Persaingan dalam menciptakan kebutuhan konsumen yang semakin cerdas dalam memilah dan memilih produk yang akan mereka beli. Berbagai konsumen baik dari kalangan menengah hingga atas selau menuntut adanya controling kualitas dari barang  yang diproduksi. Selain dari perusahaan yang menyediakan kebutuhan untuk masyarakat, ada juga Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang menyediakan barang ataupun jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Barokah merupakan salah satu UKM yang memproduksi potil serta camilan dari bahan baku berupa ketela untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. UKM Barokah bisa dikatakan sebagai UKM yang telah sukses dalam hal penjualan secara lokal. Namun dalam hal penjualan di luar daerah Magelang masih dirasa kurang. Sistem penjualan yang masih menggunakan sistem offline tersebut dirasa  kurang dapat menjangkau daerah pemasaran yang jauh lebih luas dari lokasi dimana produksi potil dan camilan itu dilakukan yakni di Dusun Salam Secang. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka diperlukan sebuah perancangan rekayasa sistem berbasis web yang dibuat melalui sistem penjualan online (e-commerce).  Karena pada era ini perkembangan Information Technology (IT) mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam hal pemasaran produk dari suatu perusahaan atau UKM itu sendiri.  Dengan adanya e-commerce yang ada nantinya,  akan mempermudah baik konsumen maupun produsen atau pemilik toko tersebut. Sebut saja sebagai contoh, biaya operasional dapat lebih murah dan manajemen dalam perdagangan produk lebih efisien.

B.  Rumusan Masalah
1.    Apa sajakah yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem penjualan dengan media online?
2.    Berapakah perkiraan biaya yang dibutukan?
3.    Bagaimana bentuk rancangan website sebagai media promosi Produk Potil dan Camilan Ketela UKM Barokah yang lebih efktif dan efisien?

C.  Tujuan
           Tujuan yang ingin dicapai dengan adanya perencanaan konsep E-Business ini adalah :
1. Memudahkan konsumen dalam mendapatkan produk potil dan aneka camilan dari UKM Barokah dengan adanya web yang tersedia
2.  Memperluas jangkauan pemasaran dan konsumen melalui internet.   
3. Mengimplementasikan E-business dalam segi pelayanan konsumen, keamanan, transaksi penjualan dan pembelihan hingga pengiriman barang.


BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
                       
A.  Pengertian E-Business
Bisnis menurut Ilmu Ekonomi :
“organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba”.
E-Bisiness adalah Penggunaan teknologi elektronik pada transaksi bisnis.
E-Business merupakan kegiatan berbisnis di Internet yang tidak saja meliputi pembelian, penjualan dan jasa, tapi juga meliputi pelayanan pelanggan dan kerja sama dengan rekan bisnis (baik individual maupun instansi).

B.  E-Commerce
1.    Pengertian E-Commerce
Adalah penyebaran, pembelian, penjualan,  pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisiwww, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-commerce ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), pemasaran elektronik (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.

2.    Ruang Lingkup E-Commerce
Merupakan lingkup aktivitas perdagangan secara elektronik dalam arti luas serta terpenting dan terbesar dari e-business adalah ecommerce, dimana berbagai aktivitas transaksi jual beli dilakukan melalui medium internet.
Salah satu cara yang dapat dipergunakan untuk dapat mengerti batasan-batasan dari sebuah e-commerce adalah dengan mencoba mengkaji dan melihat fenomena bisnis tersebut dari berbagai dimensi, yaitu :
a. Teknologi 
            Kontributor terbesar yang memungkinkan terjadinya e-commerce adalah teknologi informasi, karena jual beli di dunia maya terbentuk karena terhubungnya berjuta-juta komputer ke dalam sebuah jaringan raksasa (internet).
b. Marketing dan New Consumer Processes
            Dari segi pemasaran Melalui e-commerce jangkauan sebuah perusahaan menjadi semakin luas karena yang bersangkutan dapat memasarkan produk dan jasanya ke seluruh dunia tanpa memperhatikan batasan-batasan geografis.
c. Electronic Linkage
            Dengan adanya e-commerce, maka dua buah divisi dapat bekerja sama secara efisien.
          d. Information Value Adding
            Di dalam e-commerce, bahan baku yang paling penting adalah informasi. proses pertambahan nilai (value adding processes) menjadi kunci terselenggaranya sebuah mekanisme e-commerce.
e. Market-Making
            Keberadaannya secara langsung telah membentuk sebuah pasar perdagangan tersendiri yang mempertemukan berjuta-juta penjual dan pembeli di sebuah pasar digital maya (e-market).
f. Service Infrastructure
            Konsep e-commerce ternyata tidak hanya membuahkan mekanisme transaksi jual beli, namun ternyata banyak sekali jasa-jasa baru yang diperlukan sebagai sarana pendukung aktivitas jual beli.

C.  Pengertian Web
            Website adalah sebuah media presentasi online untuk sebuah perusahaan atau individu. Website juga dapat digunakan sebagai media penyampai informasi secara online.
Sebuah Website statik, adalah salah satu bentuk website yang isi didalam website tersebut tidak dimaksudkan untuk di update secara berkala, dan biasanya di maintain secara manual oleh beberapa orang yang menggunakan software editor. Ada 3 tipe kategori software editor yang biasa dipakai untuk tujuan maintaining ini, mereka adalah :
1. Elemen (1) Penyunting teks. Contohnya adalah Notepad atau TextEdit, dimana HTML diubah didalam program editor tersebut.
2. Elemen (2) WYSIWYG editor. Contohnya Microsoft Frontpage dan Macromedia Dreamweaver, dimana situs di edit menggunakan GUI (Graphical User Interface) dan format HTML ini secara otomatis di generate oleh editor ini.
3. Elemen (3) Editor yang sudah memiliki templat, contohnya Rapidweaver dan iWeb, dimana, editor ini membolehkan user untuk membuat dan mengupdate websitenya langsung ke server web secara cepat, tanpa harus mengetahui apapun tentang HTML. Mereka dapat memilih templat yang sesuai dengan keinginan mereka, menambah gambar atau obyek, mengisinya dengan tulisan, dan dengan sekejap mereka sudah dapat membuat situs web tanpa harus melihat sama sekali kode-kode HTML.

Sebuah website dynamic adalah website yang secara berkala, informasi didalamnya berubah, atau website ini bisa berhubungan dengan user dengan berbagai macam cara atau metode (HTTP cookies atau Variabel Database, sejarah kunjungan, variabel sesi dan lain-lain) bisa juga dengan cara interaksi langsung menggunakan form dan pergerakan mouse. Ketika web server menerima permintaan dari user untuk memberikan halaman tertentu, maka halaman tersebut akan secara otomatis di ambil dari media penyimpanan sebagai respon dari permintaan yang diminta oleh user. Sebuah situs dapat menampilkan dialog yang sedang berlangsung diantara dua user, memantau perubahan situasi, atau menyediakan informasi yang berkaitan dengan sang user.

D.  Pengertian CMS (Content Management System)
Content Management System (CMS) adalah sebuah sistem yang dapat membuat, mengatur, medestribusikan, mempublikasikan dan menjaga informasi perusahaan atau institusi, dimana admin tidak harus mengetahui tag HTML untuk menjalankanya. Penggunaan CMS juga bermacam-macam, berikut diantaranya :
a. Mengelola website pribadi atau lebih dikenal dengan blog
b. Mengelola website perusahaan/bisnis.
c. Portal atau website komunitas.
d. Galeri foto, dan lain sebagainya.
e. Forum.
f. Aplikasi E-Commerce, dll.


BAB III. PEMBAHASAN

A.   Analisa Kelemahan Sistem Lama
Pada sistem yang lama yakni hanya menggunakan sistem offline tanpa adanya koneksi atau kaiatannya dengan internet dan E-business. Penyebaran informasi produk pun masih berupa brosur yang berbentuk kertas. Bila ditinjau dari sistem keamanan data, dengan menggunakan sistem manual masih kurang terjaga. Pelayanan yang diberikan kepada konsumen menjadi kurang maksimal, Karena system yang belum terkomputerisasi menyebabkan proses pelayanan hanya sebatas pada para pengunjung di toko atau tempat dimana produk di jual.

B.  Analisa Kebutuhan Sistem
Setelah adanya analisa mengenai sistem yang lama maka diperlukan analisa mengenai kebutuhan sistem baru yang akan diterapkan. Dalam mempermudah kebutuhan sistem, maka dibagi menjadi dua buah kebutuhan yaitu kebutuhan fungsional dan kebutuhan non fungsional.
1.    Analisa Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional biasanya menunjukkan fasilitas apa yang dibutuhkan serta aktivitas apa saja yang terjadi dalam sistem baru atau dapat disebut juga dengan kebutuhan pengguna (user requirement).



2.    Analisa Kebutuhan Non Fungsional
Kebutuhan non fungsional terkait dengan analisa perilaku konsumen terhadap rancangan website yang baru. Ada beberapa hal yang tergolong dalam analisa kebutuhan non fungsional, diantaranya:
a)   Usability
Sistem dapat diakses oleh siapapun, diamanapun dan kapanpun selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu, karena menggunakan fasilitas internet.
b)   Reliability
Sistem mudah dipahami oleh user, karena menggunakan bantuan visual yang baik.
Visual ini dapat membantu pengguna dalam menjalankan proses, baik itu proses pemesanan ataupun pembayaran oleh pihak user (konsumen).
c)    Portability
Keamanan data dalam database system diatur dengan menggunakan password. Sehingga hanya orang-orang tertentu saja yang dapat mengakses data-data khusus sistem.
d)   Supportability
Penggunaan software yang dapat dengan mudah didapatkan karena software yang digunakan bersifat freeware.

3.    Gambaran Sistem E-commerce





Sistem tersebut terdiri dari dua halaman login, yaitu pertam halaman admin dan yang kedua halaman customer. Pada halaman admin, pengelola dari UKM Barokah itu sendiri dapat melakukan proses add, update, change, dan control. Sedangkan apada halaman customer merupakan halaman yang dapat diakses oleh pengunjung yang akan membelli produk. Sebelum melakukan pemesanan produk, seoarang customer haruslah login terlebih dahulu.

C.  Infastruktur Yang Diperlukan
Hardware yang diperlukan antara lain adalah sebagai berikut:

Hardware
               Keterangan
Komputer
Dengan spesifikasi minimal pentium III. RAM minimal 256 MB, Harddisk minimal 20 GB, VGA Card Minimal 4 MB
Modem / Intenet Speedy
Agar dapat terhubung dengna internet
Router
Untuk memilih jaringan tujuan dan meneruskan pengiriman paket data pada jaringan khusus
Kabel UTP
Sebagai penghunbung antar komputer
Switch Hub
Untuk menghubungkan jalur komunikasi data dari setiap segmen jaringan ke jaringan tertentu
Ethernet Card
Sebagai kartu antar muka jaringan transmisi data komputer yang terkoneksi


Dalam Proses perancangan sistem e-bisiness yakni dengan website memerlukan beberapa software. Software itu sendiri befungsi sebagai alat pendukung sebelum  membuat suatu website. Software yang diperlukan antara lain adalah:

Software
Operating system Windows 8
XAMPP 2.5 Instaler
Mozilla Firefox ( sebagai web browser)
Openchart ( Sebagai Content Management System)
WinBar
Internet Download Manager
Adobe Photoshop
Corel Draw (guna mendesain produk)

D.  Analisa Keuangan
Analisa keuangan dari berbagai barang maupun bahan yang dibutuhkan antara lain adalah sebagai berikut:
Yang Dibutuhkan
Anggaran
Komputer
Rp 5.000.000,-
Modem / Intenet Speedy
Rp    500.000,-
Router
Rp    300.000,-
Kabel UTP
Rp      50.000,-
Switch Hub
Rp    200.000,-
Ethernet Card
Rp    110.000,-
Hosting dan Domain
Rp    300.000,-
Biaya pengiriman
Rp      50.000,-
Biaya pemasangan
Rp    200.000,-
Lain-lain
Rp      50.000,-
Jumlah
Rp 6.760.000,-

E.  Rancangan Desain Web
Untuk rancangan desain web sendiri mungkin akan seperti ilustrasi di bawah ini:




Keterangan:
1.      Nama perusahaan atau UKM yang dalam hal ini bernama “Barokah”
2.      Merupakan suatu tombol searching untuk mencari produk
3.      Merupakan tombol Home, serta tombol navigasi lain mengenai produk, kontak, dan lain-lain
4.      Kolom yang berisi kategori produk secara ringkas
5.      Kolom yang berisi data nama produk secara mendetail yang telah dicari
6.      Serta terdapat galeri foto dan lain-lain

  • Blogroll

  • About